Thursday, July 19, 2007

Ouch!!! by Melanie Subono

Ouch !!
Pengarang : Melanie Subono
Penerbit : Gagas Media, 2007
Halaman : vi + 132 halaman
Ukuran : 11.5 x 19 cm
------------------------------------------------------

Melanie Subono nulis buku ?!
Melanie Subono adalah putri pertama Adri Subono pemilik Java Musikindo yang sukses membidani pertunjukan pemusik dan seniman internasional di Indonesia.

Dari warna sampulnya yang njeDER dan judulnya yang "meaningless" terus terang awalnya gue gak berminat membacanya. Membaca buku ini pasti gak beda jauh dari ngebaca blog anak gaul yang banyak banget beredar di internet. Kalo bisa baca gratis lewat internet, ngapain baca cerita serupa dengan mengeluarkan biaya !

Terus terang ini pandangan picik gue ketika pertama kali melihat "ouch !!" tergeletak di meja kamar gue. Lalu kalo udah gak minat dari awal, gimana bisa itu buku nangkring di kamar gue dan bisa gue ngomentarin (tentu dengan membaca dulu) buku ini ya ? Alkisah pipung membelikan buku bersampul shocking pink berhiaskan karikatur kepalan tangan dan tulisan ouuch , bersama buku pesanan gue yaitu seri ke-2 dari trilogi Klan Otori.


Semalam, karena belom ngantuk dan butuh baca sebelum tidur, gue iseng2 membaca buku karya Melanie Subono ini. Penasaran juga ingin tau kehidupan kalangan gaul ibukota, biar gak kuper-kuper amat , selain itu ... ini buku sudah "kadung" terbeli. Rugi dong kalo nggak dibaca :P

Seperti yang gue duga, bab pertama buku ini "as light as expected". Bahasanya sangat day2day remaja ibukota membuat gue merasa bagaikan membaca sebuah diary dibanding sebuah buku yang diterbitkan secara profesional. Tetap ada hal yang membuat gue terkesan, yaitu pesan pembuka dari Melanie yang jujur menyadari persepsi umum akan dirinya. Kejujuran itu bagi gue menunjukan bahwa penulisan buku ini murni keinginan untuk berbagi cerita bukan untuk menepuk dada, walaupun mungkin ada unsur latah dengan trend banyak terlahirnya "penulis wanita Indonesia" belakangan ini. Terlepas dari kesan tersebut , buktinya gue tetap melanjutkan membaca ...

Buku ini , bagi gue, menjadi menarik karena menceritakan potret pekerjaan Melanie menjadi LO di entertainment business yang buat gue adalah seasing mars untuk penduduk bumi. Sesuatu yang diluar imajinasi gue dan pikiran gue (aduh gimana ya, kuper sih). Sebagai orang yang berada di luar lingkungan industri entertainment (dan juga bukan penikmat fanatik entertainment), cerita Melanie justru banyak memberi unsur kejutan. Selain itu buku Melanie ini buat gue memberikan practical insight.

Insight #1 : DO NOT judge the book by its cover.
Ini menyangkut penilaian awal yang negatif gue ttg buku si Melanie yang harus diakui nggak boleh terjadi. Dan penilaian positive gue yang tentang bbrp artis bermuka manis, baik dan benar itu pasti punya atitude yang standard (kalo nggak bisa dibilang baik). eh pada kenyataannya mereka bisa punya atitude yang di luar dugaan .. dan cenderung bully !!

Insight #2 : People, not limited to Indonesian, can be such an ass-hole if they were highly needed, special and had authority.
Kita sering berfikir orang Indonesia tuh paling gampang lupa diri jika berada di atas. Bahwa pejabat2 yang punya otoritas itu sering minta yang gak masuk akal ketika mereka berkuasa. Ternyata itu nggak berlaku hanya utk orang Indonesia, westerner juga sama aja.

Jadi gimana nih, mestinya sikap hormat yang berlebihan cenderung monarki di pemerintahan harus pelan2 dikikis menjadi sikap hormat yang profesional dong ya !

Insight #3 : there WILL BE lotsa new job types in the future that we thought it was not a job at all.
Ketika nyokap dan bokap kita berada dalam kelompok umur pekerja, pekerjaan berkelas selalu diasosiasikan dengan gelar perguruan tinggi seperti insinyur, dokterandus dan dokter. Ketika kita (baca:gue) berada dalam kelompok umur pekerja (spt sekarang), pekerjaan berkelas selalu diasosiasikan dengan jabatan seperti pengusaha, manager atau direktur. Ketika nanti AKE (my daugther) berada dalam kelompok umur pekerja, mungkin ada rumpun pekerjaan baru yang saat ini mungkin tidak kita anggap sebagai pekerjaan. Buku Melanie membuka mata dan pikiran kita untuk kemungkinan spt itu.

Buku ini baik untuk dibaca oleh teenagers dan youngsters untuk mendapatkan energi, semangat dan inspirasi serta kreativitas utk selalu do the best and meet the commitment. Juga bermanfaat untuk parents (gue kayanya masuk golongan ini kali yeee) dan orang tua gue , to be come more open minded for future and choices that were NOT in our standard dictionary previously.


Selain itu, kalo pengen tau kisah kelakuan konyol mariah carey, diana kroll, bond dan masih banyak lagi, serta membukitkan bahwa seorang Melanie Subono bisa digampar (baca: secara harafiah digaplok) oleh rekan sesama LO .... Buku ini bisa dikategorikan sebagai sumber yang valid ... Good Work Melanie ! and thank you for sharing.


2 comments:

Ira Lathief said...

Setubuuuh!! Menurutku OUCH ini bagus bgt isinya, secara ini buku pertama Melanie! Aku sampe ngakak2 bacanya....tp sayang yah buku ini kyknya kurang gaung!Apa mgk krn byk org yg udh tlanjur "judge the book by its writer" yah....?? Btw, nice posting Mbak! Thx 4 ur sharing

Vina Revi said...

iya, aku jadi nyesel karena nggak kepikiran untuk beli gara-gara menganut paham "judge the book by its writer" (pinjem istilah Ira). wah, abis ini ke Gramed, deh! yah, meskipun rada telat, tapi lebih mending daripada nggak sama sekali, kan?